Sejarah Desa

Sejarah Desa

Setiap desa pasti memiliki sejarah masing-masing demikian halnya dengan Desa Talangkembar. Sejarah asal muasal desa seringkali terulang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun temurun dan disampaikan dari mulut-kemulut. Sehingga sulit dibuktikan kebenaranya.

Dongeng tentang asal muasal Desa Talangkembar adalah salah satu desa yang berlokasi didaerah perbukitan kapur. Sebelah barat Kota Tuban yang ikut dalam Kecamatan Montong. Sama seperti desa tetangga yaitu Desa Guwoterus dan Desa Nguluhan, pada zaman penjajahan VOC Belanda Talang adalah nama sebuah saluran air yang digunakan untuk irigasi pertanian yang terbuat dari kayu jati yang terletak di Kali Besar Dusun Topar dan Kali Mbarong. Dan Talang tersebut ada dua. Menyikapi masalah tersebut maka pemerintah Belanda berniat membentuk Dukuh Talang menjadi Desa dengan pertimbangan jumlah penduduknya sudah cukup untuk masa itu. Ternyata niat tersebut disambut baik oleh warga Talang sehingga berubah menjadi Desa Talangkembar, akan tetapi warga desa yang baru itu merasa kesulitan dengan sarana ja;anya akhirnya pemerintah setempat dibantu oleh warga desa membuat jalan baru dengan tetap sebagian melewati Dukuh Mbelang karena kondisi desa yang jarang penduduknya, maka mereka harus membuat jalan utama desa. Lagi-lagi mereka dihadapkan dengan tantangan alam. Kali ini dengan sebuah Kali/Sungai akhirnya penduduk harus membuat jembatan dengan semangat tinggi, masyarakat desa Talangkembar bergotong-royong menciptakan sarana prasarana untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Akhirnya warga desa tersebut menamai dengan Talangkembar.

Pemerintah Desa Talangkembar pada zaman dahulu sampai sekarang telah mengalami beberapa perubahan wilayah dan kepemimpinan, di Desa Talangkembar terbagi menjadi enam dusun yang terdiri dari Dusun Daringan, Dusun Kedungjero, Dusun Kenti, Dusun Krajan, Dusun Topar dan Dusun Sawahgoro. Setiap Dusun dipimpin oleh seorang Kamituwo yang dibantu oleh Bayan, Petengan dan Jogoboyo. Seiring perkembangan zaman struktur pemerintahan berubah sehingga sebutan Kamituwo berubah menjadi Kepala Dusun.